logo Kompas.id
β€Ί
Paparan Topikβ€ΊSidang BPUPKI: Dinamika...
Iklan

Sidang BPUPKI: Dinamika Penentuan Bentuk dan Wilayah Indonesia Merdeka

Sebelum kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, bentuk dan wilayah negara Indonesia merdeka telah digambarkan oleh BPUPKI pada 10 dan 11 Juli 1945.

Oleh
robertus mahatma
Β· 1 menit baca
Peta yang dibuat oleh Frank Koerten tahun 1661 yang sederhana semacam itulah yang di antaranya dipakai oleh Persekutuan Dagang Hindia Belanda (VOC) untuk mengarungi lautan. Peta tersebut tampaknya digambar dengan meraba-raba hasil dari perjalanan kapal-kapal yang sampai ke suatu daratan. Namun demikian, terbukti peta itu dapat menuntun VOC sukses berdagang rempah-rempah Indonesia ke banyak negara.
KOMPAS/AGUS HERMAWAN

Peta yang dibuat oleh Frank Koerten tahun 1661 yang sederhana semacam itulah yang di antaranya dipakai oleh Persekutuan Dagang Hindia Belanda (VOC) untuk mengarungi lautan. Peta tersebut tampaknya digambar dengan meraba-raba hasil dari perjalanan kapal-kapal yang sampai ke suatu daratan. Namun demikian, terbukti peta itu dapat menuntun VOC sukses berdagang rempah-rempah Indonesia ke banyak negara.

Diskusi penentuan bentuk dan wilayah Indonesia dibahas dan diputuskan dalam rangkaian sidang kedua Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), yakni pada sidang tanggal 10 dan 11 Juli 1945. Akan tetapi, wacana tentang bentuk dan wilayah negara sebenarnya telah mulai disampaikan sejak rangkaian sidang pertama BPUPKI pada tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 1945.

Beberapa pidato yang disampaikan sepanjang sidang pertama BPUPKI telah menyinggung bentuk negara republik bagi Indonesia merdeka. Dalam pidatonya tanggal 29 Mei 1945, Muhammad Yamin menyatakan, β€œ...dasar-dasar yang kita perbincangkan memberi dorongan kepada kita bahwa negara yang akan dibentuk ialah: Suatu Negara Rakyat Indonesia yang tersusun dalam suatu Republik Indonesia...”

Editor:
Topan Yuniarto
Bagikan