UDAR RASA
Di Hutan Kalimantan
Hutan, laut, gunung, lembah, dan sungai bagian dari alam sebagai sumber ilmu pengetahuan, bisa menghidupkan imajinasi.

Bre Redana
Taman Nasional Tanjung Puting seluas sekitar 400 hektar di Provinsi Kalimantan Tengah adalah secuil hutan basah (rain forest)yang masih tersisa di negeri ini. Selebihnya telah dibabat dan digunduli untuk berbagai kepentingan, dari industri kayu lapis yang pernah jaya dari proses penggundulan hutan, perkebunan sawit, sampai yang paling memalukan proyek food estate.
Meninggalkan kapal masuk pedalaman hutan pada malam hari bersama beberapa pemandu, salah satunya yang saya panggil adalah Pak Rustam berbisik pada saya: ”Kalau beruntung, akan ketemu tarsius.” Tarsius adalah makhluk nokturnal alias aktif pada malam hari, ukurannya kecil kurang lebih dua kepalan tangan orang dewasa, matanya besar, leher bisa memutar 180 derajat. Meski kecil, jangan main-main dengannya. Ia bisa menelan ular. Tarsius memang tergolong karnivora, biasa menyantap kodok, kadal, burung yang lengah—pendeknya para korban boleh jadi tidak menyangka bahwa makhluk ini ternyata tidak seimut penampilannya.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 10 dengan judul "Di Hutan Kalimantan".
Baca Epaper Kompas