logo Kompas.id
โ€บ
Opiniโ€บKiai
Iklan

Kiai

Nilai-nilai agama yang diyakini menjadi sumber kehidupan dijadikan sebagai kerangka perbaikan kualitas umat.

Oleh
ALISSA WAHID
ยท 1 menit baca
Alissa Wahid
HERYUNANTO

Alissa Wahid

Sewaktu saya remaja, Gus Dur pernah menyampaikan kepada saya untuk tidak mengharapkan beliau akan seperti ayah-ayah lain. Katanya, keluarga adalah prioritas keempat, setelah Islam, Indonesia, dan NU. Sejak itu, saya belajar melepaskan ekspektasi kepada beliau dalam kapasitas sebagai ayah. Saya juga mendapatkan pelajaran berharga tentang menyusun prioritas hidup dan perjuangan.

Prioritas seperti ini tidak datang tiba-tiba. Gus Dur belajar dari sumber-sumber signifikan dalam hidupnya: datuk-datuknya KH Hasyim Asyโ€™ari, KH Bisri Syansuri dan KH Wahab Hasbullah serta ayah-ibunya KH Wahid Hasyim dan Nyai Solichah Wahid. Selain itu, Gus Dur juga belajar dari guru-gurunya, seperti KH Chudlori dari Magelang, KH Ali Maksum Krapyak, dan banyak kiai lain yang didatanginya untuk mendapat nasihat tanpa menjadi santri mukim (santri yang tinggal di pondok pesantren).

Editor:
DAHONO FITRIANTO
Bagikan