logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊInvestasi untuk Generasi Emas ...
Iklan

Investasi untuk Generasi Emas 2045

Kaum muda yang ingin instan merupakan bahaya besar dalam strategi mencapai Generasi Emas 2045.

Oleh
PRITA HAPSARI GHOZIE
Β· 1 menit baca
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Yogi Anggraena menerangkan aplikasi literasi keuangan kepada kalangan murid SD Negeri Kaliasin 1/280 Surabaya, Jawa Timur, Selasa (8/10/2024). Aplikasi dikembangkan oleh organisasi pendidikan Q-Vici dan Pendidikan.id untuk meningkatkan pemahaman dan pembelajaran keuangan sejak dini.
KOMPAS/AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO

Pelaksana Tugas Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Yogi Anggraena menerangkan aplikasi literasi keuangan kepada kalangan murid SD Negeri Kaliasin 1/280 Surabaya, Jawa Timur, Selasa (8/10/2024). Aplikasi dikembangkan oleh organisasi pendidikan Q-Vici dan Pendidikan.id untuk meningkatkan pemahaman dan pembelajaran keuangan sejak dini.

Generasi Emas 2045 merujuk pada visi Indonesia untuk mencapai puncak kesejahteraan bangsa pada usia 100 tahun kemerdekaannya. Untuk mencapainya, berbagai dimensi menjadi strategi, termasuk peningkatan kualitas sumber daya manusia. Tak bisa dimungkiri, manusia yang sejahtera umumnya sehat secara mental, fisik, spiritual, dan juga finansial. Oleh sebab itu, tulisan terakhir saya di pengujung tahun ini adalah mengajak Anda memahami pentingnya berinvestasi demi tercapainya visi mulia ini, terutama bagi generasi muda.

Menurut hasil survei dari beberapa literatur, kalangan muda saat ini (usia 18 tahun hingga 35 tahun pada tahun ini) memiliki beberapa karakteristik, seperti punya perilaku konsumtif dan mudah terbawa pengaruh gaya hidup yang tinggi. Selain itu, kalangan muda cenderung berpendidikan, tetapi banyak menganggur karena lebih suka bekerja paruh waktu atau mudah berpindah kerja karena merasa tidak sesuai dengan passion. Terakhir, kalangan muda cenderung kurang terampil dalam mengelola keuangan akibat lebih banyak pengeluaran daripada pemasukan.

Editor:
MARIA SUSY BERINDRA
Bagikan