logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊVariasi Leksikal
Iklan

Variasi Leksikal

Variasi leksikal berperan penting dalam mencerminkan keanekaragaman budaya, sosial, dan geografis Nusantara.

Oleh
TEGUH CANDRA
Β· 1 menit baca
Keramba jaring apung yang diusahakan penduduk di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pada akhir 1990-an, berkembang dan malah mengancam daya dukung alam Danau Maninjau, 21 November 2013. Selain kata <i>danau </i>yang dikenal secara umum, penutur bahasa di daerah lain menggunakan kata <i>tasik, ranu, situ</i>, atau <i>telaga</i>.
KOMPAS/DODY WISNU PRIBADI

Keramba jaring apung yang diusahakan penduduk di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pada akhir 1990-an, berkembang dan malah mengancam daya dukung alam Danau Maninjau, 21 November 2013. Selain kata danau yang dikenal secara umum, penutur bahasa di daerah lain menggunakan kata tasik, ranu, situ, atau telaga.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, lema leksikal memiliki tiga arti, yakni (1) berkaitan dengan kata; (2) berkaitan dengan leksem; dan (3) berkaitan dengan kosakata. Nah, sekarang bayangkan jika kita hanya mengenal kata permen untuk mewakili arti semua penganan yang dibuat dari gula. Betapa keringnya sebuah tulisan atau perbincangan. Tidak ada variasi di dalamnya. Tidak ada gula-gula, tidak ada kembang gula. Di sinilah letak pentingnya variasi leksikal.

Dalam bahasa Indonesia, variasi leksikal atau variasi yang berkaitan dengan kata berperan penting dalam mencerminkan keanekaragaman budaya, sosial, dan geografis Nusantara. Dengan mengakomodasi berbagai kata dan istilah yang berasal dari bahasa daerah, bahasa Indonesia, sebagai bahasa nasional dan bahasa persatuan, dipastikan memiliki kekayaan leksikal yang unik dan dinamis.

Editor:
ALBERTUS SUBUR TJAHJONO
Bagikan