logo Kompas.id
Opini”Jastip” dan Demokrasi Lokal
Iklan

”Jastip” dan Demokrasi Lokal

Meskipun dukungan tokoh nasional dapat memberi keuntungan politik, hal ini berpotensi mereduksi prinsip demokrasi lokal.

Oleh
MOCHAMAD ZIDAN DARMAWAN
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/fpc8f_dyk4ehrviw_vVmKHlnxZg=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F10%2F17%2F761c66e3-11d5-4892-af11-c9e03f8f72dc_jpg.jpg

Pemilihan Kepala Daerah 2024 kembali menjadi ajang demonstrasi kekuatan politik tokoh nasional dalam menentukan arah politik daerah. Fenomena ”jastip pemenangan” atau jasa titipan—di mana tokoh nasional secara terbuka mendukung calon kepala daerah—semakin menonjol.

Para tokoh, seperti Joko Widodo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan, memanfaatkan pengaruh mereka dengan berbagai cara, seperti video dukungan, kampanye langsung, dan pernyataan politik yang mampu mengubah peta persaingan di pilkada.

Editor:
YOHANES KRISNAWAN
Bagikan