Gerakan Perempuan
Perempuan, Militerisme, dan Oligarki
Militerisme sering digunakan sebagai alat untuk mempertahankan dan memperkuat kontrol patriarki terhadap peran jender.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F11%2F21%2Ff10820c7-5454-4c68-a7de-6cf0f1802588_jpg.jpg)
Ilustrasi
Sejarah pergerakan perempuan telah mencatat kontribusi penting perempuan dalam gerakan perdamaian, menentang struktur kekuasaan yang mendukung militerisme, oligarki, dan patriarki. Gerakan perempuan menolak gagasan bahwa kekerasan dan dominasi adalah cara utama memecahkan masalah politik atau sosial.
Pada awal abad ke-20, gerakan feminis menentang perang dan militerisme menyatakan bahwa kekerasan dan konflik militer adalah wujud dari sistem patriarkal yang mengutamakan dominasi dan kekuatan laki-laki.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 7 dengan judul "Perempuan, Militerisme, dan Oligarki".
Baca Epaper Kompas