logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊSalam Sigma!
Iklan

Salam Sigma!

Bahasa gaul generasi terkini terbentuk dari media sosial, mencerminkan cara mereka merespons dunia saat ini.

Oleh
LUCIA DWI PUSPITA SARI
Β· 0 menit baca
Pengguna gawai, siapa pun dia, dengan mudah memberikan komentar di media sosial. Tak hanya berisi komentar, media sosial pun kini dijejali istilah-istilah baru yang ditelurkan oleh generasi yang hidup sesuai dengan zamannya.
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG

Pengguna gawai, siapa pun dia, dengan mudah memberikan komentar di media sosial. Tak hanya berisi komentar, media sosial pun kini dijejali istilah-istilah baru yang ditelurkan oleh generasi yang hidup sesuai dengan zamannya.

Pada suatu siang, ketika sedang rehat sejenak dari aktivitas rumah tangga, berselancar di dunia maya pun saya lakukan. Keasyikan berselancar itu terhenti ketika saya melihat konten seorang selebgram yang sedang berbicara dengan anaknya yang kira-kira berumur 13 tahun. Ternyata mereka sedang berbicara tentang bahasa gaul.

Sang anak yang berasal dari generasi alfa pun berbicara dengan bahasa gaulnya. Sang ibu yang notabene berasal dari generasi milineal pun hanya terdiam, tak mengerti akan ucapan sang anak. Apalagi, ketika sang anak menggerakkan tangannya dengan mengelus rahang bawahnya, semakin bingunglah sang ibu. Sang selebgram tersebut menduga bedaknya tidak rata.

Editor:
ALBERTUS SUBUR TJAHJONO
Bagikan