logo Kompas.id
OpiniPengerukan Pasir di Demak dan ...
Iklan

Pengerukan Pasir di Demak dan Ancaman Bencana

Pengerukan pasir laut di lautan Kabupaten Demak hanya akan memperparah kondisi lingkungan di sana.

Oleh
ABDUL MANAN
· 1 menit baca
Permukiman yang terendam banjir dengan kedalaman 200 sentimeter hingga 250 sentimeter di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Minggu (17/3/2024).
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Permukiman yang terendam banjir dengan kedalaman 200 sentimeter hingga 250 sentimeter di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Minggu (17/3/2024).

Di tengah masifnya kritik atas pembukaan keran ekspor pasir laut dalam Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut, pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan saat ini tengah membangun ”pintu keluar-masuk” di Desa Purworejo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak. Pembangunan ini diduga menjadi jalur keluar-masuk pasir laut yang nanti akan dikeruk.

Jalur tersebut dibungkus dalam program Pengembangan Kawasan Pesisir Berbasis Sedimentasi di Laut secara Berkelanjutan. Program itu sudah diluncurkan sejak 11 Oktober 2024, maju satu hari dari yang direncanakan pada 12 Oktober 2024, setelah aksi sejumlah nelayan di gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada 10 Oktober 2024. Terdapat program penanaman mangrove, pendalaman alur sungai, dan perpanjangan dermaga kapal.

Editor:
YOHANES KRISNAWAN
Bagikan