logo Kompas.id
OpiniModel Bisnis Media
Iklan

Model Bisnis Media

Media yang mampu beradaptasi dengan cepat dan inovatif akan memiliki peluang yang lebih besar untuk bertahan.

Oleh
TARRENCE KARMELIA KONTESSA
· 1 menit baca
Beragam media cetak di Indonesia ketika disrupsi digital mulai terjadi. Beberapa bertahan dan sejumlah lainnya menghentikan produksi.
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN

Beragam media cetak di Indonesia ketika disrupsi digital mulai terjadi. Beberapa bertahan dan sejumlah lainnya menghentikan produksi.

Anda pasti pernah mendengar istilah ”model bisnis”. Tapi, apa maksudnya, ya? Supaya gampang mengingatnya, coba bayangkan apa yang terjadi baru-baru ini pada banyak perusahaan di dunia ketika memasuki era digital. Mereka terdisrupsi oleh teknologi. Teknologi pelan-pelan menenggelamkan cara-cara berbisnis konvensional. Untuk bertahan, banyak perusahaan akhirnya harus mengubah ”model bisnis”-nya.

Apa yang diubah? Tentu saja tentang bagaimana mereka beroperasi dan menghasilkan uang dari bisnisnya. Caranya bisa dengan mengubah produk atau layanan yang ditawarkan, target pelanggan, saluran distribusi, strategi pemasaran, struktur biaya bagi operasi bisnis, sumber daya, dan seterusnya.Jadi, model bisnis bisa disimpulkan adalah sebuah cetak biru yang menjelaskan bagaimana sebuah perusahaan menciptakan, menangkap, dan menyampaikan nilai kepada pelanggannya.

Editor:
ANDREAS MARYOTO
Bagikan