Syair Penakluk Lebah
Syair Mujuk Sialang ibarat mantra pembujuk pohon dan penakluk lebah agar tidak menyengat saat sarang madunya dipanen.
Datuk Ismail Lamid (78) tidak ingat secara pasti, kapan ia terakhir kali memanjat pohon sialang. Meskipun musim bunga tiba, tetapi koloni lebah sudah menjauh dari desa. Mungkin telah bermigrasi ke pedalaman hutan yang masih tersisa di sekitar Desa Rambutan Masam, Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batang Hari, Jambi.
Mencari madu di pucuk-pucuk pohon besar dan tinggi (sialang) telah menjadi mata pencaharian Datuk Ismail sejak usianya belum genap 10 tahun. Kakek buyutnya mewariskan syair Mujuk Sialang secara lisan, turun-temurun. Syair Mujuk Sialang ibarat mantra pembujuk pohon dan penakluk lebah agar tidak menyengat saat sarang madunya dipanen.