logo Kompas.id
›
Opini›Korupsi dan Kesehatan Mental
Iklan

Korupsi dan Kesehatan Mental

Korupsi berhubungan dengan penurunan kualitas kesehatan mental karena membangkitkan perasaan depresif bagi masyarakat.

Oleh
LIMAS SUTANTO
· 0 menit baca
Ilustrasi
KOMPAS/SUPRIYANTO

Ilustrasi

Heboh peristiwa penggunaan jet pribadi milik pengusaha oleh anak pejabat tinggi dan anggota keluarganya untuk suatu keperluan personal berbiaya mahal. Apa pun alasan atau dalihnya, hal ini bisa jadi membangkitkan perasaan depresif—sedih bercampur kecewa dan tidak berdaya—dalam psike atau khazanah mental banyak orang, terutama pada mereka yang hidup dengan bekerja keras tetapi tidak kunjung meraih kesejahteraan yang sepadan.

Hasil penelitian Van Deurzen (2016) di Eropa seperti mengingatkan ihwal yang demikian. Peneliti ini menuliskan laporannya bahwa korupsi berhubungan dengan penurunan kualitas kesehatan mental, sebagaimana ditunjukkan oleh peningkatan simtom-simtom (gejala-gejala) depresi. Ini terutama tatkala korupsi terjadi di hadapan mereka yang tergolong berkekurangan dalam kehidupan material, dan di tengah mereka yang menjalani kehidupan religius yang khusyuk.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan