logo Kompas.id
โ€บ
Opiniโ€บInflasi, Daya Beli, dan...
Iklan

Inflasi, Daya Beli, dan Kemiskinan

Jika inflasi sebegitu rendah, bahkan deflasi, mengapa masyarakat merasa harga-harga mahal?

Oleh
HARDIUS USMAN
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/WlhMwXt4P6HBSsfb9SgBwrMBADA=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F09%2F27%2F7ad6001a-bcee-4643-a0e9-6e4f6b8ce4c1_jpg.jpg

Harga-harga barang kebutuhan pokok yang mahal dan turunnya daya beli merupakan keluhan masyarakat yang kembali mencuat belakangan ini. Padahal, Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi di Indonesia relatif rendah dari waktu ke waktu.

Sepanjang tahun 2022, inflasi Indonesia sebesar 5,51 persen dan tahun 2023 โ€hanyaโ€ 2,61 persen. Sementara pada 2024, hingga Agustus, inflasi โ€masihโ€ di tingkat 0,87 persen. Bahkan, di Mei sampai Agustus terjadi deflasi masing-masing 0,03 persen, 0,08 persen, 0,18 persen, dan 0,03 persen. Jika inflasi sebegitu rendah, bahkan deflasi, mengapa masyarakat merasa harga-harga mahal?

Editor:
SRI HARTATI SAMHADI, YOHANES KRISNAWAN
Bagikan