logo Kompas.id
OpiniGelar Kehormatan ”Sri” pada...
Iklan

Gelar Kehormatan ”Sri” pada ”Sri Paus”

Gelar ”Sri Paus” pada Paus Fransiskus bernilai tinggi. Gelar itu memberi ciri pada orang yang dihargai dan dihormati.

Oleh
NUR ADJI
· 0 menit baca
Paus Fransiskus mendarat di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), pada Minggu, 3 Februari 2019, malam. Sri Paus disambut oleh Putra Mahkota UEA, Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan.
AP/ANDREW MEDICHINI

Paus Fransiskus mendarat di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), pada Minggu, 3 Februari 2019, malam. Sri Paus disambut oleh Putra Mahkota UEA, Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan.

Akhir-akhir ini beredar (lagi) penggunaan kata sri yang disematkan pada paus sebagai pemimpin umat Katolik dunia. Sementara itu, Presiden Jokowi menyebut pemimpin tertinggi umat Katolik itu dengan sebutan ”Yang Teramat Mulia” Paus Fransiskus. ”Sri Paus”, demikian sebutan yang beredar itu untuk Paus Fransiskus, sama nilainya dengan sebutan ”Yang Teramat Mulia” oleh Presiden Jokowi. Kedua sebutan itu bernilai rasa tinggi.

Sri, juga kata sandang (artikula) lain seperti si, sang, dan yang, adalah kata yang dipakai di depan nama diri. Dulu kita sering mendengar kata sri ini melekat pada Sultan Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Alih-alih Sultan HB, beliau juga kerap dipanggil Sri Sultan. Jauh sebelum itu, dalam sejarah terdapat nama Sri Baduga Maharaja. Raja yang dikenal dengan sebutan Prabu Siliwangi ini memerintah Kerajaan Galuh (Pajajaran) pada 1482-1521.

Editor:
ALBERTUS SUBUR TJAHJONO
Bagikan