logo Kompas.id
OpiniDisrupsi Kedua Industri Media
Iklan

Tajuk Rencana

Disrupsi Kedua Industri Media

Prinsip kerja di media yang berlandaskan jurnalisme harus diyakini oleh media itu sendiri sebagai cara yang teruji.

Oleh
REDAKSI
· 0 menit baca
Diskusi pemanfaatan kecerdasan buatan dalam pengecekan fakta oleh Binus International University, Aliansi Jurnalis Independen, dan Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) di Jakarta, Jumat (26/5/2023).
KOMPAS/NASRUN KATINGKA

Diskusi pemanfaatan kecerdasan buatan dalam pengecekan fakta oleh Binus International University, Aliansi Jurnalis Independen, dan Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) di Jakarta, Jumat (26/5/2023).

Perkembangan teknologi telah menyebabkan dua kali disrupsi media. Pertama terkait dengan cara mendapatkan iklan, kini cara di intinya yaitu produksi konten.

Media massa menghadapi tantangan tidak mudah di era kecerdasan buatan atau akal imitasi (AI). Penggunaan kecerdasan buatan melahirkan peluang sekaligus ancaman bagi ekosistem media. Untuk itu, perusahaan media sebagai publisher perlu membangun hubungan yang setara dengan platform digital untuk mendukung jurnalisme berkualitas.

Editor:
ANDREAS MARYOTO
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Disrupsi Kedua Industri Media".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.