logo Kompas.id
›
Opini›Dekolonisasi Pengetahuan
Iklan

analisis budaya

Dekolonisasi Pengetahuan

Para akademisi Asia Tenggara menggeser cara pandang dan posisi analitis mereka dalam berbagai disiplin ilmu dari Barat.

Oleh
AHMAD NAJIB BURHANI
· 0 menit baca
Ahmad Najib Burhani
SALOMO TOBING

Ahmad Najib Burhani

Indonesia sudah merdeka dan berdaulat secara politik sejak 1945. Namun, dalam hal pengetahuan, hingga 79 tahun peringatan kemerdekaannya, akademisi negeri ini masih sering berada dalam bayang-bayang dan hegemoni negara lain. Berbagai teori pengetahuan sosial yang kita pakai, misalnya, didominasi oleh teori dari Barat atau bersifat Amerika atau Eropasentris yang tak sepenuhnya cocok untuk membaca konteks di Indonesia.

Dalam studi agama, kita menggunakan konsep seperti sekte, denominasi, heresi, dan ortodoksi yang tak banyak ditemukan di Indonesia. Istilah fundamentalisme yang biasa dipakai untuk menganalisis fenomena keagamaan dan melabeli kelompok tertentu juga tak sepenuhnya pas diterapkan di negeri ini.

Editor:
MOHAMMAD HILMI FAIQ
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 1 dengan judul "Dekolonisasi Pengetahuan".

Baca Epaper Kompas
Memuat data...
Memuat data...
Memuat data...