logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊMemaknai Permintaan Maaf...
Iklan

Memaknai Permintaan Maaf Jokowi

Permintaan maaf Jokowi di akhir kekuasaannya tak lebih dari cerminan kualitas budaya kita, tak punya daya ubah kultural.

Oleh
ANDANG SUBAHARIANTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/6cfzf7VUG9mN3LWms086i6KEcG4=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F02%2F16%2Fabb09bf3-91b9-4598-b6c6-69e880542b21_jpg.jpg

Zikir Kebangsaan di halaman Istana Merdeka, 1 Agustus 2024, antara lain diisi permintaan maaf Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas kekurangannya dalam memimpin Indonesia. Jokowi menyadari, sebagai manusia biasa, tidak mungkin mampu menyenangkan semua pihak.

Berbagai komentar bermunculan di berbagai media komunikasi. Ada yang memuji, ada yang mencela. Saya mencoba membacanya dari sudut kebudayaan.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan