logo Kompas.id
OpiniApa yang Terjadi Setelah Badai...
Iklan

Industri Digital

Apa yang Terjadi Setelah Badai Menghantam Bitcoin?

Investor aset kripto perlu makin cermat mengikuti perkembangan ekonomi dan politik secara detail.

Oleh
ANDREAS MARYOTO
· 0 menit baca
Seorang tamu undangan berdiri di depan logo CFX (Commodity Future Exchange) saat acara peresmian bursa aset kripto Indonesia di Jakarta, Jumat (28/7/2023). Menurut Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, hingga Juni 2023, tercatat jumlah pelanggan aset kripto yang terdaftar di Indonesia sebanyak 17,54 juta orang.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Seorang tamu undangan berdiri di depan logo CFX (Commodity Future Exchange) saat acara peresmian bursa aset kripto Indonesia di Jakarta, Jumat (28/7/2023). Menurut Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, hingga Juni 2023, tercatat jumlah pelanggan aset kripto yang terdaftar di Indonesia sebanyak 17,54 juta orang.

Puncak tertinggi nilai aset kripto bitcoin pada Maret 2024 adalah 73.000 dollar AS untuk satu bitcoin. Pada Senin 5 Agustus jatuh hingga sekitar 49.000 dollar AS. Kemerosotan nilai mencapai 33 persen. Tren penurunan harga bitcoin sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa pekan lalu, tetapi kejatuhan awal pekan ini sangat mengejutkan. Mengapa?

Berbagai analisis bermunculan sehubungan dengan kejadian ini. Bitcoin yang sudah lama terpuruk mengalami lonjakan harga pada awal tahun ini, tetapi dalam hitungan jam pada awal pekan ini harga bitcoin anjlok sekitar 11 persen. Umumnya mereka melihat tidak ada penyebab tunggal. Banyak kejadian yang saling berkait hingga mengakibatkan orang melepas aset kripto hingga harga berguguran. Kejadian ini tak hanya menimpa bitcoin.

Editor:
ANDREAS MARYOTO
Bagikan
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan
Memuat data...