Tamu Lintas Perdamaian
Ketika saya menjelaskan bahwa tragedi Bom Kuta tak dibalas dengan kekerasan, mata mereka terbelalak, tak percaya.
Tiga hari yang lalu, saya mendapat kunjungan tamu-tamu yang menarik: sejumlah mahasiswa (semuanya 9 orang) dari sebuah universitas swasta Amerika dari wilayah Indiana. Mereka telah menghubungi saya sebelumnya, tetapi baru menyadari tujuan mereka sewaktu presentasi awal.
Universitas mereka beraliran Quaker, yang di dalam ajarannya, konon memperjuangkan perdamaian dengan teguh. Mahasiswa-mahasiswi dari sejumlah bangsa di dunia. Ada dari Jamaika, dari India, Jepang, dari Amerika, dan bahkan dari Provinsi Aceh!!! Mereka mengikuti course tentang ”Interfaith Conflict Resolution in Indonesia”, di dalam kasus Bom Bali tahun 2002 dan kasus Aceh pada waktu konflik 1976-2005.