logo Kompas.id
OpiniMadu dan Racun Si Seksi...
Iklan

Madu dan Racun Si Seksi Kecubung

Dalam tradisi pengobatan Bali, kecubung dikenal sebagai tanaman untuk obat. Namun, penggunaannya dioles, bukan dimakan.

Oleh
PUTU FAJAR ARCANA
· 1 menit baca
Putu Fadjar Arcana (CAN)
SALOMO TOBING

Putu Fadjar Arcana (CAN)

Mungkin sekali cerpenis Danarto cuma melihat kecubung dari satu sisi. Bahwa ia simbol dari kesucian, keseimbangan, dan kelembutan hidup. Perempuan Bunting yang menjadi tokoh utama dalam cerpen bertajuk ”Kecubung Pengasihan” itu, setelah dicampakkan oleh komunitas sosialnya, akhirnya bertemu dengan Tuhan. Laku ”spiritual” yang ia jalani, dengan memakan bunga-bunga di sebuah taman, justru mengantarkannya kepada kesadaran tentang reinkarnasi.

Bunga-bunga setiap hari secara ”sengaja” menyerahkan diri untuk menjemput ”kematian” yang bermanfaat. Jasad bunga-bunga yang akan membentuk tubuh Perempuan Bunting, menjadi pengorbanan untuk menuju reinkarnasi dalam bentuk yang lebih sempurna. Bahkan, dalam cerpen itu juga diberi ilustrasi bagaimana Sang Buddha menjalani reinkarnasi sebanyak 530 kali.

Editor:
BUDI SUWARNA
Bagikan