Analisis Ekonomi
Rupiah dan Arah Kebijakan Fiskal
Sentimen negatif yang menimpa pasar modal serta kurs rupiah adalah cermin fundamental yang melemah di masa depan.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F06%2F24%2F276a5a4b-a483-48c6-b217-4638a73bc7d8_jpg.jpg)
Anggota Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Thomas Djiwandono, memberi keterangan pers bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Anggota Tim Gugus Sinkronisasi Budi Djiwandono. Konpers itu digelar di Jakarta, Senin (24/6/2024), untuk menjawab kegelisahan di pasar.
Kecemasan masih menggelayuti perekonomian kita ke depan. Pada 10 Juni 2024, lembaga investasi global Morgan Stanley menurunkan peringkat pasar modal kita menjadi “underweight”.
Artinya, pasar modal Indonesia dinilai kurang berbobot sehingga mereka mengurangi kepemilikan asetnya di pasar modal kita dan memindahkannya ke tempat lain. Alasannya, terjadi pelemahan nilai tukar rupiah disertai potensi peningkatan beban fiskal pada pemerintahan mendatang. Sementara pendapatan negara diperkirakan akan tertekan.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 1 dengan judul "Rupiah dan Arah Kebijakan Fiskal ".
Baca Epaper Kompas