logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊKonfigurasi Baru...
Iklan

Konfigurasi Baru Pertumbuhan-Inflasi Dunia dan Nilai Tukar

Nilai tukar dipengaruhi berbagai variabel, termasuk kebijakan negara lain yang dianggap sebagai jangkar.

Oleh
ARI KUNCORO
Β· 1 menit baca
Pengunjung berbelanja kue di pasar modern intermoda BSD di Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (4/5/2024). Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), produk domestik bruto nasional pada kuartal IV-2023 mencapai 5,05 persen secara tahunan. Sumber utama pertumbuhan berasal dari pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 2,55 persen.
KOMPAS/PRIYOMBODO

Pengunjung berbelanja kue di pasar modern intermoda BSD di Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (4/5/2024). Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), produk domestik bruto nasional pada kuartal IV-2023 mencapai 5,05 persen secara tahunan. Sumber utama pertumbuhan berasal dari pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 2,55 persen.

Pola pertumbuhan baru pascapandemi Covid-19 ditandai dengan resurgensi pengeluaran konsumsi yang disebut revenge spending akibat pengeluaran yang tertahan (pent-up demand) di masa pandemi. Pengeluaran konsumsi praktis menjadi motor pertumbuhan global. Pertumbuhan dunia melejit dari minus 2,1 persen pada tahun 2020 ke 6,1 persen pada tahun 2021.

Pertumbuhan ini didanai oleh kelebihan tabungan akibat konsumsi yang tertahan sebelumnya. Pertumbuhan ini turun ke pola ”normal” ketika ekses tabungan menipis, sebagaimana yang terlihat pada tahun 2022 dan 2023, yaitu ke 3,1 persen. Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan untuk 2024 pertumbuhan dunia akan mencapai 3,2 persen.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan