Surat Pembaca
Pemimpin Baru, Muka Lama
Tidak adakah sistem meritokrasi yang memberi kesempatan kepada seseorang memimpin berdasarkan kemampuan atau prestasi.

Berita politik dan hukum muncul bertubi-tubi, pergantian isu begitu cepat sampai tak memberi kesempatan kepada publik untuk mencernanya. Menjelang kontestasi Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Serentak 2024, hal itu juga terjadi.
Tampaknya partai-partai politik ataupun wakil-wakilnya di DPR juga tak punya kesempatan berpikir tenang. Saking sibuknya tak punya waktu mencari calon-calon berkualitas untuk dijadikan pemimpin.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 7 dengan judul "Pemimpin Baru, Muka Lama".
Baca Epaper Kompas