logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊUsaha Tani Padi yang Rusak
Iklan

Usaha Tani Padi yang Rusak

Perbaikan secara radikal perlu dilakukan agar pertanian padi menjadi kokoh dan bisa menopang kebutuhan masa depan.

Oleh
REDAKSI
Β· 0 menit baca
Peneliti padi dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian, Untung, bersama petani memeriksa tanaman padi varietas Inpari 42 di Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
KOMPAS/EVY RACHMAWATI

Peneliti padi dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian, Untung, bersama petani memeriksa tanaman padi varietas Inpari 42 di Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Adakah yang bisa diharapkan dari pertanian padi pada masa depan? Berbagai sendi pertanian padi mulai menunjukkan sejumlah masalah.

Harga beras cenderung turun meskipun di sejumlah daerah masih di atas harga eceran tertinggi. Kendati begitu, pemerintah tidak boleh lengah lantaran harga beras berpotensi naik lagi akibat penurunan produksi padi setelah puncak panen raya padi pada April-Mei 2024 berakhir. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, harga rerata nasional berbagai jenis beras di tingkat eceran pada pekan I-Juni 2024 sebesar Rp 15.125 per kilogram (kg). Harga beras tersebut turun 0,91 persen dibandingkan dengan harga rerata pada Mei 2024 yang sebesar Rp 15.263 per kg (Kompas, 11/6/2024).

Editor:
ANDREAS MARYOTO
Bagikan