Tajuk Rencana
Indonesia Tanpa Daya Saing
Indonesia nirgelar di Indonesia Terbuka 2024. China mendominasi dengan meraih empat gelar, satu gelar lain milik Korsel.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F06%2F09%2F42b96039-b51e-4325-8273-0ec9a3cd0778_jpg.jpg)
Pebulu tangkis ganda putra China, Liang Wei Keng/Wang Chang (kanan), menyempurnakan kemenangan China pada laga final turnamen bulu tangkis Kapal Api Indonesia Terbuka 2024 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (9/6/2024).
Kapal Api Indonesia Terbuka BWF World Tour Series 1000 menjadi turnamen besar terakhir sebelum pebulu tangkis elite dunia bersaing di Olimpiade Paris 2024. Ketika olimpian dari China, Korea Selatan, dan Denmark berebut gelar juara, mayoritas atlet Indonesia justru tersisih sejak awal. Hanya tersisa satu ganda putra tuan rumah, yakni Sabar K Gutama/M Reza Pahlevi Isfahani, yang melaju hingga semifinal. Sayangnya, pasangan nonpelatnas ini kalah dari ganda Malaysia, Man Wei Chong/Kai Wun Tee.
Penonton yang hanya mengisi sekitar 40 persen kursi di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, pada hari terakhir kejuaraank yakni Minggu (9/6/2024), menjadi indikator sepinya prestasi atlet Indonesia di rumah sendiri. Tak satu pun wakil Indonesia yang lolos ke final dan turut memperebutkan gelar juara pada lima laga final. Sebagian besar penonton juga datang membawa bendera China dan Korsel (Kompas.id, 9/6/2024).
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Indonesia Tanpa Daya Saing".
Baca Epaper Kompas