logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊAir dan Politik
Iklan

Air dan Politik

Berkat air, kehidupan pertama di Bumi bisa tercipta. Tidak ada kehidupan jika tak ada air.

Oleh
REDAKSI
Β· 1 menit baca
Warga melintasi aliran Sungai Lowo Lo'o di Desa Bhera, Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Selasa (14/5/2024). Air dari sungai ini dimanfaatkan warga sebagai sumber pengairan untuk tanaman hortikultura, terutama saat masa tanam di musim kemarau.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Warga melintasi aliran Sungai Lowo Lo'o di Desa Bhera, Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Selasa (14/5/2024). Air dari sungai ini dimanfaatkan warga sebagai sumber pengairan untuk tanaman hortikultura, terutama saat masa tanam di musim kemarau.

Begitu penting air bagi kehidupan sehingga sangat relevan kiranya kegiatan akbar World Water Forum (Forum Air Dunia) yang berlangsung di Bali, 18-25 Mei 2024. Pertemuan yang dihadiri delegasi dari berbagai penjuru dunia itu membahas aspek-aspek penting dalam penyediaan air. Ada isu ketahanan air (water security). Tak ketinggalan, dibahas pula peran penting air bagi manusia serta alam, penanganan bencana hidrometeorologi, tata kelola manajemen air, pengadaan air secara berkelanjutan, serta inovasi dan pengetahuan terkait penyediaan air bersih.

Ironisnya, meski air begitu penting bagi kehidupan manusia, sumber daya itu sangat terbatas. Presiden Indonesia Joko Widodo, saat membuka perhelatan Forum Air Dunia, menyatakan, 72 persen permukaan Bumi tertutup air, tetapi hanya 1 persen di antaranya yang bisa diakses dan digunakan sebagai air minum serta keperluan sanitasi (Kompas.id, 20 Mei 2024).

Editor:
ANTONIUS TOMY TRINUGROHO
Bagikan