logo Kompas.id
OpiniDaya Tahan Iran Saat Dukacita
Iklan

TAJUK RENCANA

Daya Tahan Iran Saat Dukacita

Meski presiden wafat, Iran ingin beri pesan kesinambungan pemerintahan, apa pun situasinya, tidak seperti narasi Barat.

Oleh
REDAKSI
· 1 menit baca
Warga Iran berupaya menggapai peti jenazah Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam upacara di kota Tabriz, Iran, Selasa (21/5/2024).
AP/IRANIAN PRESIDENCY OFFICE

Warga Iran berupaya menggapai peti jenazah Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam upacara di kota Tabriz, Iran, Selasa (21/5/2024).

Meninggalnya Presiden Ebrahim Raisi, yang digadang-gadang kelak menjadi pemimpin tertinggi, jelas kehilangan besar bagi Iran. Namun, tak ada alasan bagi Iran untuk khawatir.

Selama lima hari pekan ini seluruh rakyat Iran berkabung. Mereka kehilangan pemimpin dan sosok sentral dalam menjalankan roda pemerintahan, yakni Presiden Ebrahim Raisi, dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian, yang meninggal dalam kecelakaan helikopter di daerah barat laut Iran, Minggu (19/5/2024). Kantor berita Iran, IRNA, menyebut dugaan awal penyebab kecelakaan akibat masalah teknis.

Editor:
ANDREAS MARYOTO, MUHAMMAD SAMSUL HADI
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Daya Tahan Iran Saat Dukacita".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan