logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊParkir Partikelir
Iklan

Parkir Partikelir

Idealnya, keamanan ruang publik dijamin aparat resmi, kendaraan dilindungi asuransi, dan parkir dikelola pemerintah.

Oleh
LYNDA IBRAHIM
Β· 1 menit baca
-
KOMPAS/SUPRIYANTO

-

Sebagai perempuan yang lahir di Jakarta dan setelah dewasa menyetir sendiri, saya menjelang pasrah menghadapi fenomena juru parkir liar. Susah-susah sendiri mencari celah di parkiran terbatas di pinggir jalan, begitu keluar dimintai uang. Padahal juga kalau sampai, amit-amit, mobil lecet atau dimaling selama parkir, tukang parkir akan cuci tangan. Berani tidak kasih uang? Mobil digebrak itu minimal.

Paling jengkel adalah masuk ke area bergardu parkir resmi, tapi di dalam masih ada tukang parkir "setempat". Puluhan tahun sebelum direnovasi demi Asian Games 2018, itu kondisi Gelora Bung Karno. Sampai tahun ini, tetap begitu di segenap kawasan Jakarta. Tahun lalu, seorang warga Twitter mengomel tentang situasi ini di Blok M. Tukang parkir hilang sebentar, muncul lagi setelah kecaman publik mereda.

Editor:
MOHAMMAD HILMI FAIQ
Bagikan