Koalisi Besar untuk Siapa
Sikap membangun koalisi besar di tingkat elite politik sebenarnya membentuk dua kelompok stratifikasi sosial kontras.
Komisi Pemilihan Umum resmi menetapkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden-wakil presiden terpilih. Pascareformasi ada kecenderungan presiden terpilih merangkul semua tokoh politik, termasuk rivalnya saat kampanye. Pilihan politik ini membuat Ulil Abshar-Abdalla gelisah dalam analisis politik, ”Lemahnya Oposisi dan Budaya Harmoni” (Kompas, 25/4/2024).
Budaya ewuh pakewuh, yang bersumber dari mental feodal, masih tumbuh subur dan mengalir deras lintas generasi Indonesia. Kalaupun ada perbedaan karakter antardaerah (suku), nuansanya tipis sekali dan tetap menganut pola patriarki dalam menyelesaikan masalah atau konflik. Akhirnya semua perbedaan bisa diredam atas nama musyawarah, roh demokrasi yang terdoktrin mendarah daging di segenap lapisan masyarakat, sejak anak kenal bangku sekolah, masuk dunia kerja, hingga bermasyarakat.