logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊKelestarian Pariwisata Bali...
Iklan

Kelestarian Pariwisata Bali Tanggung Jawab Bersama

Tanpa pariwisata lestari dan berkualitas, Bali sebagai destinasi utama dan ikon nasional akan terancam.

Oleh
NGURAH SWAJAYA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/XOSSc7Xh0b1iHl0qb4QXXzk6IfY=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F04%2F26%2F0b84e5ea-21c0-4f67-b2bc-ec97ff665163_jpg.jpg

Eksploitasi dan komersialisasi pariwisata di Bali mengabaikan keunikannya, potensial membahayakan dan merusak pesonanya, termasuk fungsinya sebagai etalase pariwisata Indonesia. Banyak destinasi populer Eropa dan Asia ditinggalkan karena masalah yang sama. Tantangan lainnya yang juga memerlukan penanganan segera adalah dampak perubahan iklim dan daya dukung infrastruktur yang tidak menunjang.

Pascapandemi Covid-19, kita mengenal revenge tourism, yaitu lonjakan kunjungan sebagai pelampiasan pembatasan saat pandemi selama 2 tahun. Bali juga mengalami fenomena ini, revenge (balas dendam)pelaku pariwisata manfaatkan semua peluang, mengabaikan tanggung jawab pelestarian. Komitmen yang disepakati di masa Covid-19 untuk menjadikan Bali sebagai destinasi ”wisata berkualitas”, bukan massal, murah, kumuh, dan merusak perlu ditindaklanjuti.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan