logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊKeberlanjutan Monarki di Era...
Iklan

Keberlanjutan Monarki di Era Demokrasi

Keberlanjutan monarki otentik di DIY tak menghilangkan demokrasi. Ditunggu peran monarki DIY untuk kepentingan nasional.

Oleh
HARYADI BASKORO
Β· 0 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/8FuqX8vCYrdmgxYiyguoJYz5Tpg=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F04%2F25%2F8d1c9d76-6554-4a88-95ee-cee759defb44_jpg.jpg

Di tengah gonjang-ganjing pascapemilu saat ini, yang membuat sebagian orang pesimistis dengan keberlanjutan demokrasi kita, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) justru antusias dengan keberlanjutan monarkinya. Pemerintah dan DPRD setempat baru saja menetapkan tanggal 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY, yang mengacu pada tanggal diproklamasikannya Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat oleh Sultan Hamengku Buwono I pada 13 Maret 1755.

Penetapan tanggal tersebut bermakna bahwa Keistimewaan DIY sudah eksis sejak berdirinya kerajaan tersebut. Hal itu diperkuat fakta sejarah bahwa selama masa kolonialisme, Belanda mengakui Kasultanan Yogyakarta sebagai daerah istimewa (speciaal gebied). Selama menduduki Indonesia, Jepang pun mengakui eksistensi Nagari Yogyakarta sebagai sebuah daerah kerajaan tersendiri (koti).

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan