logo Kompas.id
OpiniMemuliakan Manusia
Iklan

Etika Politik

Memuliakan Manusia

Berpolitik ugal-ugalan, yang memorakporandakan nilai-nilai dasar kehidupan, bakal mengancam kehidupan yang panjang.

Oleh
BUTET KARTAREDJASA
· 1 menit baca
Ilustrasi
KOMPAS/HERYUNANTO

Ilustrasi

Ketika seorang rohaniwan di satu persidangan agung berikhtiar ikut menegakkan konstitusi, menyampaikan pandangan dan pemikiran filosofis tentang etika terkait kepantasan dan adab dalam berpolitik, ia diserang. Diminta kembali ke jalan yang benar.

Dia diminta mengurus agama saja. Kembali ke mimbar rumah ibadah. Artinya, dalam pandangan sempit, yang berpredikat pemuka agama itu—pastor, ustaz, ulama, kiai, biku, pandita, dan lain-lain—sebaiknya hanya bertugas mengutip ayat-ayat suci, menakut-nakuti soal neraka dan obral iming-iming surga nirwana belaka.

Editor:
SRI HARTATI SAMHADI, YOHANES KRISNAWAN
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Memuliakan Manusia".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Memuat data...
Memuat data...