logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊMemacu Ekonomi Lebaran
Iklan

Memacu Ekonomi Lebaran

Mudik Lebaran memacu gerak perekonomian. Konsumsi masyarakat meningkat.

Oleh
EDITORIAL
Β· 1 menit baca
Pengendara terjebak kemacetan saat jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (5/4/2024). Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta memprediksi sekitar 8 juta penduduk Jakarta akan mudik Lebaran 2024. Puncak mudik diprediksi pemerintah terjadi pada tanggal 5 sampai 8 April 2024, bertepatan dengan akhir pekan dan cuti bersama Lebaran 2024. Pemerintah DKI Jakarta memperkirakan 60 sampai 70 persen dari keseluruhan penduduk Jakarta mudik ke kampung halaman. KOMPAS/FAKHRI FADLURROHMAN (FAK) 05-04-2024
KOMPAS/FAKHRI FADLURROHMAN

Pengendara terjebak kemacetan saat jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (5/4/2024). Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta memprediksi sekitar 8 juta penduduk Jakarta akan mudik Lebaran 2024. Puncak mudik diprediksi pemerintah terjadi pada tanggal 5 sampai 8 April 2024, bertepatan dengan akhir pekan dan cuti bersama Lebaran 2024. Pemerintah DKI Jakarta memperkirakan 60 sampai 70 persen dari keseluruhan penduduk Jakarta mudik ke kampung halaman. KOMPAS/FAKHRI FADLURROHMAN (FAK) 05-04-2024

Mudik Lebaran bukan sekadar berbondong-bondong ke kampung halaman atau kota kelahiran. Ada kegiatan ekonomi dan perputaran uang yang mengiringinya.

Mudik menjelang Lebaran bagaikan ritual tahunan. Jutaan orang menuju ke udik, bertemu keluarga, kerabat, dan teman masa kecil. Mudik juga seperti mengisi ulang energi yang diperas nyaris setahun di perantauan.

Editor:
DEWI INDRIASTUTI
Bagikan