logo Kompas.id
OpiniRivalitas AS-China dan...
Iklan

Rivalitas AS-China dan ”Techno-nationalism”

Mikroprosesor atau cip menentukan kemenangan dalam persaingan geopolitik.

Oleh
REDAKSI
· 0 menit baca
https://assetd.kompas.id/_X9CS2UD10NPiRHcYQ5gJckalxc=/1024x682/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F04%2F05%2Faecbc55f-ec0e-4177-a6bc-525d1413154d_jpg.jpg

Rivalitas Amerika Serikat dan China dapat dilihat di berbagai bidang, antara lain teknologi. Dalam bidang tersebut, AS mengeluhkan, China bisa mencapai kemajuan teknologi seperti sekarang—mampu membuat cip dan produk berbasis kecerdasan buatan seperti ponsel serta drone—berkat ”bantuan” dari AS. Bantuan itu berupa produk cip yang dihasilkan perusahaan AS atau layanan pendidikan tinggi bidang teknologi yang dinikmati mahasiswa China.

Maka, dalam upaya menghambat China menguasai teknologi pembuatan cip, pejabat Kementerian Perdagangan AS untuk urusan Industri serta Keamanan, Alan Estevez, dijadwalkan bertemu pejabat Belanda pekan ini. Dilaporkan Kompas.id edisi 5 April 2024, pertemuan mereka bakal dihadiri pemimpin perusahaan penghasil mesin pencetak layout sirkuit cip asal Belanda, ASML. Intinya, AS hendak meminta ASML berhenti merawat mesin pencetak layout sirkuit cip yang dimiliki China.

Editor:
ANTONIUS TOMY TRINUGROHO
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "AS-China dan”Techno-nationalism”".

Baca Epaper Kompas
Memuat data...
Memuat data...
Memuat data...