Hijrah dalam Berkomunikasi Menuju Harmoni
Semakin banyak peristiwa tutur memperhatikan kesantunan, maka akan meningkatkan harmoni sosial masyarakat.
Pascapemilu pada 14 Februari 2024, kita seakan terjebak dalam fenomena disintegrasi sosial. Kita terseret dalam rutinitas demokrasi dalam bingkai perbedaan dukungan calon presiden dan calon wakil presiden hingga menjadi pemarka sosial. Lantas, kapan sebenarnya kedewasaan pesta demokrasi kita akan terbentuk?
Kita seolah gemar dengan diksi propaganda antarpendukung yang tidak jarang mengakibatkan retaknya harmoni sosial antarmasyarakat. Padahal, diksi maupun tuturan seharusnya dapat kita jadikan sebagai perekat harmonisasi sosial masyarakat. Sebagai contoh sederhana fenomena cuitan di media sosial Tiktok terkait perburuan takjil warga Muslim dan non-Muslim sukses mengikis propaganda serta meleburkan berbagai identitas sosial dalam baur kemajemukan yang harmonis.