Kesehatan
Minum Obat Penurun Kolesterol
Para pakar kesehatan mengutamakan gaya hidup sehat daripada penggunaan obat.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F02%2F21%2F3d96f5de-caa1-4db5-aeeb-8069907839f9_jpg.jpg)
Aktivitas di Warung Makan Ilham di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (21/2/2024). Aneka menu makanan tersedia yang menjadi alternatif konsumen.
Suami saya berumur 43 tahun. Badannya gemuk, punya penyakit darah tinggi, kolesterol, dan asam urat tinggi. Memang suami saya hobi makan. Makannya banyak dan sering mencari restoran baru yang katanya makanannya enak. Saya sudah mengingatkan berkali-kali agar dia menjalani pengaturan makan dan olahraga tetapi dia kurang peduli.
Pada waktu pemeriksaan kesehatan berkala di kantor dia dipanggil kepala kantornya. Dia dinasihati agar menjaga kesehatan. Tensinya sampai 180, kolesterol 300 mg lebih, begitu pula asam uratnya juga tinggi. Rekaman jantung sudah menunjukkan gejala aliran darah pembuluh koroner kurang baik. Selain itu, ayahnya juga kencing manis sehingga saya khawatir jika tak mengubah kebiasaan, dia juga akan menderita kencing manis.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 13 dengan judul "Minum Obat Penurun Kolesterol".
Baca Epaper Kompas