Menuju Bahasa-Ibu-Wiki
”Sukses” penyebaran bahasa nasional dan ”pengorbanan” bahasa lokal paling dirasakan, secara paradoksal, di Bali.
Indonesia telah sejak berabad-abad disatukan secara tidak langsung oleh penggunaan bahasa Melayu sebagai lingua franca antarpulau Nusantara. Pada tahun 1928, hampir seratus tahun yang lalu, bahasa Melayu itu telah disulap menjadi bahasa Indonesia, dijadikan sarana dan lambang persatuan Indonesia melalui Sumpah Pemuda.
Sejak waktu itu, dan terutama sejak kemerdekaan, ruang sosial penggunaan bahasa Indonesia telah meluas secara drastis. Bahasa Indonesia telah terus menyertai kemajuan literasi hingga dari bahasa minoritas kini menjadi bahasa mayoritas penduduk kepulauan ini, bahkan hingga ke Papua dan pulau-pulau terpencil. Namun perluasan penggunaan bahasa nasional ini bukan tanpa biaya. Jumlah pengguna lancar bahasa-bahasa daerah tengah surut secara drastis pula. Anak muda generasi baru, yang semestinya berdwibahasa, tak mampu berbahasa daerah dengan lancar.