Iklan
Masyarakat ”Katak dalam Tempurung”
Di tengah kondisi sosial yang kian runyam, demokrasi di Indonesia menghadapi tantangan yang semakin berat.
Masyarakat kita ”bagai katak dalam tempurung”. Peribahasa ini menggambarkan masyarakat yang terperangkap dalam cakrawala pemikiran dan perspektif sempit, tak menyadari atau memilih untuk mengabaikan realitas yang lebih luas dan kompleks di luar batas kebiasaan dan kenyamanan mereka.
Ironisnya, meskipun berbagai tanda dan bukti menunjukkan bahwa kondisi ini mengarah pada keadaan yang semakin buruk, banyak di antara kita yang tetap memilih untuk berdiam diri dan melanjutkan kehidupan dalam gelembung (bubble) yang sama, tanpa berusaha untuk memecahkan tempurung yang membatasi pandangan tersebut.