logo Kompas.id
OpiniKonflik Manusia dengan Harimau
Iklan

Konflik Manusia dengan Harimau

Konflik manusia dengan harimau terus berulang. Mitigasi mendesak dilakukan.

Oleh
REDAKSI
· 1 menit baca
Dokter hewan melakukan nekropsi terhadap bangkai harimau sumatera asal Pasaman di Rumah Sakit Hewan Sumatera Barat di Kota Padang, 16 Mei 2023. Harimau tersebut sebelumnya mati karena gagal pernapasan dan stres panas saat terperangkap jerat babi yang dipasang warga.
KOMPAS/YOLA SASTRA

Dokter hewan melakukan nekropsi terhadap bangkai harimau sumatera asal Pasaman di Rumah Sakit Hewan Sumatera Barat di Kota Padang, 16 Mei 2023. Harimau tersebut sebelumnya mati karena gagal pernapasan dan stres panas saat terperangkap jerat babi yang dipasang warga.

Harian Kompas mulai memberitakan pertemuan manusia dengan harimau pada edisi Jumat (30/6/1967) dengan judul ”Harimau Masuk Kampung”. Penduduk Kampung Halangan Ratu, Kecamatan Gedong Tataan, lebih kurang 7 kilometer dari Lapangan Terbang Berantih, Lampung, kedatangan harimau. Harimau memasuki kampung tersebut pada siang hari dan menggasak lima kambing.

Berita munculnya korban jiwa karena konflik manusia dan harimau dimuat pada Selasa (27/2/1972) dengan judul ”Korban Keganasan Harimau”. Masrul bin Jaumat, penduduk Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, adalah orang ketujuh yang menjadi korban keganasan harimau sejak 1968 di daerah tersebut.

Editor:
ANTONIUS TOMY TRINUGROHO
Bagikan