logo Kompas.id
OpiniMemahami Konflik Papua dari...
Iklan

Memahami Konflik Papua dari Dalam

Negara perlu hadir secara sosial dan memahami peranan para ”big man” sebagai simbol peredam konflik sosial di Papua.

Oleh
TITO PANGGABEAN
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/_YHRsqmAuyRQVR6IQcN72cFUy1A=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F02%2F22%2F37d06209-1df4-46e8-b4b0-fb5d6416c534_jpg.jpg

Sepanjang 2023 tercatat 79 orang tewas akibat konflik di Papua, terdiri dari 37 warga sipil, 23 anggota TNI-Polri, dan 19 anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (Kompas.id, 25/12/2023). Jika tidak segera diambil langkah-langkah yang lebih tepat dan arif, bukan mustahil pada 2024 ini korban masih akan berjatuhan, bahkan dalam jumlah yang lebih besar.

Masalah keamanan di Papua tersebut berdampak kepada banyak hal, salah satunya layanan pendidikan, terutama di daerah pedalaman. Sudah lama warga perkampungan di daerah pedalaman Papua, seperti Jagamin-Baluni, Aroanop, Tsinga, serta kampong-kampung wilayah suku Amungme, Mee, Moni, Ekari, Dani, Damal, dan Nduga mengharap kedatangan guru sekolah.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan