Bahasa
Saling
Kata ”saling” cenderung mendekati ”baku” dalam arti berkecenderungan membentuk ungkapan yang melulu berkonotasi negatif.

Kata saling kini cenderung digunakan untuk hal-hal yang negatif.
Saling fitnah, saling ledek, saling serang, saling menjatuhkan menjadi pertunjukan yang mengesan bagi rakyat kebanyakan. Pemandangan begini kita lihat tidak hanya dalam acara debat terbuka calon presiden dan calon wakil presiden di panggung nasional, tetapi juga di kalangan pendukung yang berseberangan.
Perbalahan mereka yang disebut terakhir, sampai jauh hari setelah acara debat usai, menyesaki ruang-ruang percakapan publik, terutama media sosial dan media massa. Mereka telah mempertontonkan pertunjukan saling hujat, yang sebagian besar berisikan kata-kata dan ungkapan vulgar, brutal, bengis.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 5 dengan judul "Saling".
Baca Epaper Kompas