logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊElastisitas Permintaan Minyak
Iklan

Elastisitas Permintaan Minyak

Pasar minyak internasional adalah contoh yang menarik dari fenomena elastisitas permintaan.

Oleh
ARI KUNCORO, REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA
Β· 1 menit baca
Lanskap kawasaan sumur eksplorasi East Pondok Aren-001 di Desa Sukawijaya, Tambelang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (23/12/2023). PT Pertamina Hulu Energi baru saja menemukan cadangan minyak bumi di sumur tersebut. Hasil tes menunjukkan cadangan minyak baru tersebut diperkirakan memiliki deposit minyak 92,79 juta barel setara minyak (MMBOE).
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK)

Lanskap kawasaan sumur eksplorasi East Pondok Aren-001 di Desa Sukawijaya, Tambelang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (23/12/2023). PT Pertamina Hulu Energi baru saja menemukan cadangan minyak bumi di sumur tersebut. Hasil tes menunjukkan cadangan minyak baru tersebut diperkirakan memiliki deposit minyak 92,79 juta barel setara minyak (MMBOE).

Satu topik menarik dari kuliah ekonomi dasar adalah elastisitas permintaan terhadap harga. Kenaikan harga barang tidak selalu membawa kenaikan penerimaan bagi produsen atau penjualnya. Sisi permintaan akan bereaksi dengan mengurangi pembelian, beralih ke produk pengganti atau bahkan mengurungkan pembelian jika harganya terlalu tinggi (Hutchinson [2017]).

Ini membuat pasar komoditas tetap contestable sehingga harga pasar relatif stabil, bahkan seandainya bentuk pasarnya monopolistis, oligopolistis (Schwartz [1986]). Monopolis harus mempertimbangkan kemungkinan inovasi dari pihak lain yang secara langsung maupun tidak langsung akan menghasilkan produk substitusi.

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan