logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊRevivalisme Reflektif atas...
Iklan

Revivalisme Reflektif atas Pengakuan Jamu

Jamu mengisahkan Indonesia: bermula dari identitas kultural, bisnis-perdagangan internasional, hingga politik kontemporer.

Oleh
OTI M LESTARI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/bo2wZRQBzxr_-aEQZmxy4isNves=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F01%2F05%2F9efefbce-d235-4076-90c8-f9e72a066e50_jpg.jpg

Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) menetapkan jamu sebagai Warisan Budaya Dunia pada 6 Desember 2023. Kita mengenal jamu sebagai ramuan untuk pencegahan, pengobatan, pemulihan, dan pemeliharaan kesehatan hingga kecantikan.

Jamu beras kencur, kunir asem, atau cabe puyang jadi contohnya. Sensasi rasa pahit dan hangat dari bahan-bahan alami dari rempah-rempah, mulai dari akar, kulit, daun, hingga buah dari temulawak (Curcuma cautkeridza), kunyit (Curcuma domestica), atau jahe (Zingiber officinale) membuat tubuh memperoleh kualitas kesehatan jiwa raga.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan