Tajuk Rencana
Persoalan Pangan Makin Rumit
Persoalan paceklik sangat mungkin kembali terulang pada masa depan. Ancaman pasokan pangan makin rumit ketika ketersediaan pangan global juga bermasalah.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2021%2F07%2F08%2Fac63020b-3c8b-4e48-a33b-9de2e703cded_jpg.jpg)
Padi yang baru saja dipanen di Desa Manusak, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Pada Kamis (8/7/2021), sebagian petani sedang menyiapkan lahan dan sebagian lagi sudah menanam. Air yang digunakan itu berasal dari Bendungan Raknamo.
Masalah pangan kian serius, tetapi penanganannya semakin tidak menemui titik terang. Perubahan iklim dan persoalan lahan perlu segera ditangani. Indonesia tengah memasuki fase paceklik produksi beras dan gula. Fase itu dibayangi anomali beras dan gula dunia yang mencerminkan produksi berlimpah, tetapi harga justru naik. Padahal, Pemerintah Indonesia tengah membutuhkan kedua komoditas itu sebagai cadangan pangan di tengah penurunan produksi pada tahun ini. Fase paceklik produksi beras dan gula di Indonesia diperkirakan terjadi berbarengan, yakni pada November 2023-Mei 2024. Musim tanam (MT) I padi di sejumlah daerah produsen beras nasional baru mulai pada November dan Desember 2023 akibat dampak El Nino.
Kondisi itu otomatis menyebabkan panen raya hasil MT I mundur dari Maret-April 2024 menjadi April-Mei 2024. Meskipun tetap ada panen pada Januari-Maret 2024, hasil panen itu masih belum berlimpah (Kompas, 26 Desember 2023). Masalah pangan merupakan masalah yang kompleks, dari mulai hulu, yaitu pertanaman, hingga hilir, yaitu perdagangan di tingkat konsumen. Masalah pertanaman mulai dari penyediaan benih atau bibit, penyediaan air, penyediaan lahan, hingga soal penanganan hama serta penyediaan penyuluh lapangan dan buruh tani. Sementara di hilir, persoalan perdagangan sejak dulu kerap bermasalah akibat para pemburu rente dan juga masalah dengan impor beras.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Persoalan Pangan Makin Rumit".
Baca Epaper Kompas