”Debut Pertama” yang Keliru
Media massa harus bersikap tegas untuk meluruskan penggunaan bahasa yang keliru di masyarakat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah tidak menggunakan frasa lewah seperti debut pertama.
Beberapa waktu lalu, saya terlibat diskusi kecil dengan seorang teman terkait bagaimana seyogianya media massa bersikap dalam berbagai kesalahan berbahasa di masyarakat, termasuk di lembaga-lembaga pemerintahan. Apakah ketika mengutip sumber yang nyatanya salah harus ditulis apa adanya meskipun hal itu nyata-nyata keliru?
Sekadar contoh saja, setiap peringatan hari kemerdekaan, di berbagai naskah, pamflet, flyer, dan spanduk, selalu saja ditulis HUT RI Ke-78. Padahal, semestinya ditulis HUT Ke-78 RI. Ini sudah seperti penyakit menahun dan akut yang selalu saja berulang.