logo Kompas.id
OpiniJangan Ada Lagi Marapi Lain
Iklan

Tajuk Rencana

Jangan Ada Lagi Marapi Lain

Tragedi erupsi Gunung Marapi mengirim pesan kuat betapa pentingnya rantai informasi dan mitigasi bencana di tapak rawan bencana.

Oleh
Redaksi Kompas
· 1 menit baca
Yandri (15), korban erupsi Gunung Marapi, terbaring di kamar Kelas Utama Ruang Bedah RSUD Prof DR M Ali Hanafiah, Kota Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, Rabu (7/6/2023) siang.
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA

Yandri (15), korban erupsi Gunung Marapi, terbaring di kamar Kelas Utama Ruang Bedah RSUD Prof DR M Ali Hanafiah, Kota Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, Rabu (7/6/2023) siang.

Bulan Desember tahun ini diawali keprihatinan dan kabar duka. Datangnya dari gunung, bukit, dan perairan yang merenggut korban-korban jiwa.

Minggu (3 Desember 2023) siang, Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, ”tiba-tiba” erupsi menelan korban jiwa, tanpa ada sinyal kegentingan. Tambah prihatin, seusai belasan korban meninggal dievakuasi Senin lalu, sehari kemudian jumlahnya terus bertambah.

Editor:
GESIT ARIYANTO
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Jangan Ada Lagi Marapi Lain ".

Baca Epaper Kompas
Memuat data...
Memuat data...
Memuat data...