logo Kompas.id
โ€บ
Opiniโ€บKolegium Ilmu Kedokteran...
Iklan

Kolegium Ilmu Kedokteran Daerah Terpencil

Masyarakat pulau terpencil belum mendapat layanan kesehatan memadai. Perlu kolegium ilmu kedokteran daerah terpencil.

Oleh
AGUS HARIANTO
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/xLZWUKk3WkRLGbPGQ0XHWdbLfGE=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F12%2F04%2F4adf687a-0798-448a-bcc4-fe6e9ce159a1_jpg.jpg

Tuan Usm (67) dari Pulau Karamian, sebuah pulau sangat terpencil di Laut Jawa, harus menahan nyeri yang amat sangat selama tiga tahun karena pembusukan tungkai bawah hingga tulang tungkai bawahnya tampak (bone exposed). Kondisinya baru tertangani ketika Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) datang untuk pelayanan di Pulau Masalembu pada 2022.

Tim dokter melakukan amputasi kaki di atas lutut (above the knee amputation), operasi yang sudah menjadi semacam operasi sego jangan (nasi dan sayur) di rumah sakit di Jawa. Pascaoperasi di Pulau Karamian, Usm ditanya, โ€Mengapa tidak ke rumah sakit di Jawa, Pak?โ€ Dengan suara lirih dan nyaris tak terdengar, Usm menjawab, โ€Tidak punya uang, Pak Dokter.โ€

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan