Demokrasi
Demokrasi Ramah Perempuan
Sistem proporsional daftar terbuka dan kuota jender membuka peluang bagi perempuan untuk menang di pemilihan legislatif.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F11%2F19%2F53292737-da79-4a1e-9cd7-d21cb43a6a02_jpg.jpg)
Ilustrasi
Representasi politik perempuan di seluruh dunia secara umum mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Pada Januari 2019, perempuan memegang 24,3 persen kursi parlemen di seluruh dunia dibandingkan 13,4 persen pada tahun 2000.
Angka representasi perempuan di lembaga parlemen secara global yang tak sampai seperempat dari keseluruhan jumlah anggota parlemen menunjukkan keterpilihan perempuan untuk menjadi anggota parlemen masih belum sesuai dengan standar kesetaraan perempuan dalam politik.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Demokrasi Ramah Perempuan".
Baca Epaper Kompas