Angin di Baduy
Keyakinan orang Baduy terletak pada penghayatan dan penghormatan kepada arwah leluhur. Titik utama pemujaan mereka terletak di puncak gunung yang disebut sebagai Sasaka Domas atau Sasaka Pusaka Buana.
Musim hujan tiba di wilayah Baduy ditandai oleh kincir raksasa yang berputar-putar bermain dengan angin. Kincir-kincir yang menjulang bersama pohon-pohon tua itu disebut sebagai kolecer oleh warga, mereka berdiri bersandingan menengadah ke angkasa. Kincir bambu itu mendengungkan suara yang lantang seolah-olah hendak mengangkat permukaan tanah di Baduy melambung ke langit.
Saya bertanya kepada orang-orang di sekitar, apakah fungsi dari sebilah bambu dan baling-baling besar itu? Mereka menjawab dengan senyuman yang hangat bahwa kolecer adalah permainan yang membuat mereka senang. Saat salah satu baling-baling terlepas, saya menyaksikan seseorang pemuda memanjat ke puncak bambu yang tinggi dan memasang dengan tangkas. Tanpa tersirat rasa takut, kaki pemuda itu tampak melekat di batang bambu, seperti laba-laba yang merekat dengan alamiah, ia pun tampak puas ketika kolecer itu mulai berputar tertiup angin.