Milad Muhammadiyah, Tahun Politik, dan Pilar Bangsa
Di tengah ketegangan dan tarikan berbagai kepentingan politik praktis menuju Pilpres 2024, Muhammadiyah tetap menjaga khitahnya.
Buya Syafii Maarif dalam Resonansi Republika mengingatkan tentang posisi Muhammadiyah di depan wajah politik kebangsaan dan politik kekuasaan di republik ini. Dalam politik kebangsaan, Muhammadiyah adalah pilar utama bangsa yang sukar dicari tandingannya. Namun, tampak paradoks dalam politik kekuasaan karena, di antaranya, mengutip Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, Muhammadiyah merupakan organisasi kemasyarakatan non-politik praktis.
Metafora Buya dalam tulisan itu melukiskan realitas Muhammadiyah yang dibentuk untuk mengangkat harkat dan martabat manusia melalui kegiatan keagamaan, pendidikan, sosial, kesehatan, dan kemanusiaan. Meskipun ketulusan dan amal nyata itu, jika dihadapkan kepada politik kekuasaan, sering kali bertepuk sebelah tangan.